Photobucket

Jumat, 29 Juli 2011

KISAH SPG DI BUS KOTA

Pengalamanku dengan SPG (sales promotion girl) bisa dibilang cukup banyak. Ini karena aku pernah bekerja di salah satu hipermarket sebelum terjun ke dunia jurnalistik.. Aku tahu berdasarkan pengalamanku, bahwa orang-orang terkadang kerap meremehkan SPG hanya sebagai pemanis produk atau suatu pekerjaan yang hanya mengutamakan penampilan..

Padahal kawan-kawan, kerja SPG itu juga cukup berat dan melelahkan juga.. Bila barang produk mereka terlihat kosong di rak pajangan, maka tidak jarang mereka sendiri yang harus turun ke gudang dan berjibaku mencari produk mereka di berbagai tumpukan barang, lalu mereka juga kerap harus menggotong produk itu hingga ke lantai atas untuk menampilkannya di rak pajangan..

Selain itu, mereka juga rentan untuk mendapat komplain atau keluhan yang datang tidak hanya dari atasan perusahaan produk mereka. Tetapi para SPG juga bisa mendapat komplain dari pihak toko atau pengelola hipermarket (dengan ancaman akan memulangkan mereka dan mengganti dengan SPG baru). Sementara para pelanggan, meski jarang, juga bisa saja menumpahkan keluhan bila ada SPG yang judes atau tidak ramah.

Aku bertemu lagi dengan seorang SPG yang sedang duduk di dalam bus kota sedang mengetik BBM dengan sejumlah orang. Aku bisa melihat isi dari BBM-nya karena aku lagi apes tidak dapat tempat duduk tetapi berdiri tepat di belakang mbak SPG tersebut.. (Aku mengintip isi BBM karena terjebak kebosanan dalam kemacetan panjang dan pilihanku adalah antara melihat isi sms seorang akang-akang dengan bahasa Sunda yang aku tidak paham atau melihat isi BBM si mbak SPG :)

Ternyata, mbak SPG itu juga baru saja dipindahkan ke tempat baru oleh perusahaannya (SPG memang biasa dipindah-pindahkan dari satu toko ke toko yang lain atau dari satu hipermarket ke hipermarket yang lain). Ia bingung sehingga bertanya kepada rekannya sesama SPG kepada siapa surat pemindahannya ia serahkan dan harus ditandatangani oleh siapa, apakah oleh supervisor atau langsung ke bagian HRD?

Namun, terdapat pula isi perbincangan BBM antara dia dengan suaminya. Ada banyak hal yang mereka bicarakan, tetapi salah satunya adalah soal pertengkaran mereka semalam. Aku sama sekali tidak tahu apa pertengkaran mereka sebelumnya, tetapi kalau aku boleh menerka-nerka, tampaknya sang suami keberatan dengan pekerjaan sang istri yang membuatnya sering harus pulang larut malam. (Di tempat dulu aku bekerja, waktu toko tutup adalah jam 10 dan tidak boleh ada SPG shift sore/malam yang pulang sebelum jam itu kecuali bila ada keperluan mendadak).

Mbak SPG itu dalam BBM-nya mencoba meyakinkan sang suami agar percaya sepenuhnya kepada dirinya dan bahwa dia bekerja sebagai SPG adalah untuk mencari nafkah yang halal.. Tampaknya, masalah SPG ternyata bukan hanya terdapat di dalam toko, tetapi juga bisa di rumahnya sendiri terutama menghadapi pasangan yang tidak mengerti dengan pekerjaan yang dilakukan olehnya..

Tetapi antara pasangan suami-istri itu tampaknya telah saling bermaaf-maafan dan mbak SPG itu juga menulis harapannya semoga pertengkaran yang telah mereka lalui semalam bisa membuat mereka menjadi lebih dewasa. Aminnn.. (aku juga turut mendoakan dengan sepenuh hati mbak SPG.. :)

PS. Maaf mbak SPG saya mengintip isi BBM anda, tetapi hal itu benar-benar membantu saya dalam mengatasi kelelahan karena harus berdiri terus di sepanjang jalan raya Jakarta yang macet total. Sekali lagi maaf, maaf, dan maaf :)

1 komentar:

  1. ayo jangan lewati promo kami
    ada promo bonus deposit
    dan jackkpot singapore

    layanan Kami
    BBM : D8E23B5C
    WHAT APPS : +85581569708
    LINE : togelpelangi
    WE CHAT : togelpelangi
    LIVE CHAT 24 JAM : WWW-ANGKAPELANGI-NET

    Ayo coba keberuntungan anda
    jutaan rupiah menunggu anda

    BalasHapus