Aku ingin melihat senyummu saat bercerita kepadaku tentang kebahagiaanmu saat engkau dilamar oleh lelaki yang kamu sayangi. Aku ingin kamu menceritakan segala kelebihan tentang dirinya, dan berharap agar tidak tampak seraut gurat kekecewaan di mukaku. Aku ingin kamu tidak mengetahui betapa teriris-iris hatiku saat kamu menceritakan tentang dirinya. Karena aku ingin kamu tetap seperti dahulu, bebas menceritakan berbagai hal dan kisah yang kamu alami dalam hidupmu kepadaku..
Aku ingin melihat tangisan bahagiamu saat pernikahanmu diberkati. Aku akan berdiri di tengah-tengah ratusan orang yang menghadiri resepsi pernikahanmu. Aku akan mengangkat gelasku tinggi-tinggi sambil menggerakkan bibirku seraya mengucapkan selamat kepadamu dari kejauhan. Aku akan melihat dirimu yang membalas dengan senyum terima kasih, sambil terus menatap kepada lelaki di sampingmu yang kini telah menjadi suamimu..
Aku ingin melihat kamu menggendong anak-anakmu yang merupakan hasil dari buah cintamu. Aku ingin melihat kamu dengan mata berbinar-binar menceritakan berbagai kelebihan yang dilakukan oleh para bidadari kecilmu. Atau bila ada kenakalan mereka yang membuatmu memberengut kesal, aku juga berharap kamu juga dapat menceritakan hal itu kepada diriku. Aku ingin kamu tahu bahwa aku akan menyayangi anak-anakmu, sebagaimana aku pernah mencintaimu (yang tak pernah akan kamu ketahui)..
Aku ingin kita juga masih dapat berbicara seperti dahulu, mengenang masa-masa saat kita saling berbicara dan menumpahkan isi hati. Saat kau bertanya kepadaku "Mengapa belum menikah?", aku ingin tersenyum dan menjawab bahwa itu adalah pilihan hidupku. Aku ingin kamu tidak menyadari kebohonganku, karena aku tahu bahwa kamu sangat berbahagia dengan lelaki pilihanmu itu..
Aku ingin saat anak-anakmu telah tumbuh dewasa dan menikah, kamu akan memiliki cucu-cucu yang sehat dan sama lucunya dengan anak-anakmu saat mereka masih seusia itu. Lalu kamu juga akan membanggakan mereka di hadapanku. Dan aku juga akan sangat menyayangi mereka, karena mereka adalah serpihan dari perempuan yang pernah kusayangi..
Aku ingin saat suamimu meninggal, kamu benar-benar merasa bersedih hati dan kehilangan, sehingga aku tahu bahwa kamu telah membuat keputusan yang tepat dan telah menjalani kehidupan yang bahagia dengan dirinya. Aku ingin saat dirimu meninggal, kamu dapat berkata kepadaku sebelum nafasmu yang terakhir, bahwa kamu benar-benar bahagia telah menjalani kehidupan ini dan sangat merindukan suamimu yang telah mendahului dirimu..
Aku ingin agar pusaramu dan pusara suamimu saling berdampingan dan bersisian. Aku ingin agar dapat sesering mungkin mengunjungi pusaramu. Aku ingin membisikkan rasa sayang dan merapihkan rumput liar yang tumbuh di atas kuburanmu. Namun aku juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pusara suamimu karena telah memberikan kepadamu sebuah kehidupan panjang yang bahagia..
Karena aku hanya ingin kamu bahagia..
MERDEKA SELATAN, 14 Oktober 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar