Tidak pernah ada kata-kata kekaguman yang sepenuhnya dapat menjelaskan tentang kehebatan puisi di bawah ini yang dikenal oleh banyak rakyat Indonesia. Puisi ini ditulis oleh sang penyair, Chairil Anwar (1922 - 1949), saat dirinya berusia 21 tahun (HEBUAT EUY...). Dulu, mengingat umur Chairil Anwar atau Soe Hok Gie (1942 - 1969), aku kerap berpikir apakah usiaku dapat melebihi dari 27 tahun atau bernasib sama seperti para penyair-aktivis hebat tersebut. Namun ternyata, alhamdulillah usiaku telah beberapa tahun melebihi angka tersebut.
AKU
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Maret 1943
(Bagian terbaik dari puisi ini adalah "Aku ini binatang jalang/Dari kumpulannya terbuang")
Tidak ada komentar:
Posting Komentar