Photobucket

Minggu, 01 Februari 2009

BENJAMIN FRANKLIN, MANUSIA ABAD KE-18


"If you want to know the latest best century, try 18th century.."

Benjamin Franklin (1706-1790) dapat disebut sebagai manusia yang mewakili abad ke-18: dengan rasionalisme dan akal sehat moderatnya, perhatian terhadap politik dan aktivitas kemanusiaannya, minatnya terhadap sains dan alam, kepercayaannya kepada integritas individu dan tendensi keagamaannya yang deistik.

Kehidupan Franklin membentang selama 84 tahun dari abad ke-18 yang juga dikenal sebagai Abad Pencerahan tersebut. Masa mudanya di Boston, Amerika Serikat, diisi dengan berguru di toko percetakan saudaranya, tetapi pada usia 17 dia merantau ke New York dan Philadelphia untuk mencari penghidupannya sendiri.

Franklin berhasil menjadi orang kaya serta terpandang di Philadephia dan akhirnya memutuskan pensiun dari dunia bisnis pada usia 42 tahun. Namun, pada 1757 dia ditawarkan mewakili Pensylvania di London (AS pada saat itu masih dijajah Inggris). Pada usia 62 tahun, dia tidak hanya mewakili Pensylvania tetapi Georgia, New Jersey, dan Massachusetts dalam bernegosiasi dengan Raja dan Parlemen Inggris.

Namun, melihat kesenjangan yang semakin lebar antara kerajaan Inggris dan perwakilan Amerika, Franklin memutuskan kembali ke tanah kelahirannya pada 1775. Pada masa Revolusi Amerika, dia menjabat antara lain sebagai tim perumus Deklarasi Kemerdekaan, dan duta besar pertama AS untuk Prancis. Ia juga yang berjasa dalam membentuk aliansi dengan Prancis pada 1778 untuk merebut kemerdekaan AS dari cengkraman kolonialisme Inggris.

Setelah AS berhasil menjadi negara yang independen, Franklin menjabat sebagai Gubernur Pensylvania dan pada usia 81 tahun ia masih turut serta dalam Konvensi Philadelphia yang akan merumuskan Konstitusi AS.

Tidak hanya dalam bidang politik, Franklin merupakan ilmuwan kelas satu dan bertanggung jawab akan sejumlah hasil penelitian ilmiah: penemuan fungsi kutub "positif" dan "negatif" dalam listrik dan eksperimen yang membuktikan bahwa petir merupakan bentuk listrik alamiah. Selain itu, lelaki yang menguasai enam bahasa ini juga menjadi anggota dari kelompok ilmuwan terpandang di Inggris, yaitu Royal Society of London.

Pandangan keagamaannya dapat dibaca dalam surat kepada Pendeta Ezra Stiles yang ditulisnya di Philadelphia, 9 Maret 1790, yang berbunyi: "Here is my Creed. I believe in one God, Creator of the Universe. That He governs it by his Providence. That He ought to be worshipped. That the most acceptable Service we render to him is doing good to his other Children. That the soul of man is immortal, and will be treated with Justice in another Life respecting its Conduct in this. These I take to be the Fundamental Priciples of all sound Religion, and I regard them as you do in whatever sect I meet with them." (sumber: Albert H Smyth, ed., The Works of Benjamin Franklin [New York, 1905-7].)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar